PSM Makassar saat ini berada dalam situasi yang mengkhawatirkan di Super League musim 2025/2026. Tim yang dikenal dengan sebutan Juku Eja ini terancam turun ke zona degradasi, menempati posisi ke-15 klasemen dengan hanya tiga poin dari tiga pertandingan yang telah dimainkan.
Kekhawatiran ini semakin meningkat menjelang laga tunda melawan Persebaya Surabaya yang seharusnya berlangsung pada 31 Agustus 2025. Pertandingan ini ditunda karena insiden kebakaran yang melanda kantor DPRD Makassar dan DPRD Sulsel, sehingga menambahkan tekanan bagi tim dalam menjalani kompetisi yang ketat ini.
Analisis Kinerja PSM Makassar
Performa PSM dalam tiga laga yang telah dilakoni sangat mengecewakan. Hasil imbang 1-1 menghadapi Semen Padang, Bhayangkara FC, serta Persijap Jepara menunjukkan kurangnya daya saing tim. Ketidakmampuan meraih kemenangan di laga-laga tersebut membuat tim harus berjuang lebih keras agar tidak terjerumus ke dalam zona berbahaya. Tim pelatih perlu segera melakukan evaluasi menyeluruh untuk melihat faktor apa yang menyebabkan tim tidak dapat meraih hasil positif.
Sementara itu, Persebaya datang dengan catatan yang jauh lebih baik. Dengan mengoleksi enam poin dari tiga pertandingan, mereka berhasil menduduki peringkat kelima klasemen. Kemenangan impresif 5-2 atas Bali United dan 1-0 atas Persita Tangerang menjadi modal yang bagus sebelum bertanding melawan PSM. Hal ini menunjukkan bahwa Persebaya memiliki kedalaman skuad yang baik dan performa yang lebih stabil di awal musim.
Strategi Menghadapi Laga Tunda Melawan Persebaya
Kemenangan melawan Persebaya adalah langkah penting bagi PSM untuk memperbaiki posisi di klasemen. Jika berhasil, PSM bisa meloncat ke peringkat 10, sebuah tebakan yang cukup optimis mengingat performa mereka di awal musim. Namun, bila mengalami kekalahan, Juku Eja bisa terperosok ke zona degradasi, terutama jika Persita Tangerang berhasil merebut poin di pertandingan mereka.
Dalam menghadapi laga ini, tim pelatih perlu menjalin komunikasi yang baik dengan para pemain, menciptakan strategi yang efektif untuk menghasilkan lebih banyak peluang serta penyelesaian akhir yang lebih baik. Kebangkitan tim harus dimulai dari menjaga kepercayaan diri pemain di lapangan, dan meningkatkan kekompakan tim untuk menciptakan permainan kolektif yang lebih baik. Akankah PSM mampu bangkit, ataukah akan terus terpuruk? Hanya waktu yang dapat menjawabnya.
Menarik untuk menantikan bagaimana laga ini akan berlangsung dan bagaimana manajemen PSM akan memanfaatkan momen ini untuk mengevaluasi tim mereka. Kini semua mata tertuju pada jadwal laga tunda yang hingga saat ini masih belum ada kepastian dari pihak manajemen. Semoga, dengan upaya yang tepat, PSM dapat kembali ke jalur kemenangan dan menjauhi zona berbahaya ini.