Wakaf merupakan salah satu instrumen penting dalam sosial dan ekonomi umat Islam yang terus berkembang. Di Kota Batam, upaya penguatan gerakan wakaf kembali dilakukan oleh Badan Wakaf Indonesia (BWI) Batam, yang mengadakan pertemuan dengan Badan Musyawarah Guru Al-Qur’an (BMG-Q) Kota Batam. Pertemuan ini dilaksanakan pada tanggal 3 September 2025 dengan tema kolaborasi dalam pengembangan wakaf.
Pertemuan ini menandai langkah penting dalam menjalin kerjasama antara dua lembaga yang memiliki visi menguatkan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat melalui wakaf. Dengan 4.615 guru Al-Qur’an yang berada di bawah naungan BMG-Q, potensi untuk menggalang serta mengelola wakaf menjadi sangat besar. Kesadaran akan pentingnya kolaborasi ini menjadi penggerak bagi pengembangan pemahaman nasabah tentang wakaf.
Peran Strategis Wakaf dalam Pengembangan Sosial
Wakaf bukan hanya sekadar memberikan donasi, tetapi juga menciptakan dampak jangka panjang yang berkelanjutan. Dalam sambutannya, Ketua BWI Batam, Drs. H. Buralimar, M.Si., menjelaskan bahwa pengembangan wakaf yang tepat dapat memberikan manfaat luas bagi masyarakat, terutama dalam pendidikan. Proyek-proyek seperti Wakaf Rumah Qur’an akan memberikan fasilitas yang memadai bagi pengajaran Al-Qur’an dan pendidikan agama lainnya.
Data menunjukkan bahwa pendidikan yang berbasis pada pendanaan wakaf dapat meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pendidikan. Dengan menggunakan lahan strategis di sekitar masjid, BWI berencana mengembangkan program-program yang dapat memaksimalkan potensi wakaf dan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Hal ini sejalan dengan visi untuk menciptakan wakaf produktif yang mampu menghasilkan pendapatan tinggi untuk operasional program-program pendidikan.
Peluang Kerjasama dan Kolaborasi yang Kuat
Dalam diskusi yang diperluas, H. Deden Sirajuddin, Ketua BMG-Q, merespons langkah yang diambil oleh BWI dengan sangat positif. Ia menggarisbawahi pentingnya sosialisasi dan pemahaman yang mendalam tentang wakaf di kalangan guru Al-Qur’an, yang notabene menjadi ujung tombak pendidikan di Batam. Komitmen BMG-Q untuk mendukung penggalangan dana menjadi sinyal bahwa kolaborasi ini akan saling menguntungkan.
Rangkaian diskusi juga menghasilkan ide-ide baru untuk metode penggalangan dana yang lebih kreatif dan produktif. Misalnya, melibatkan masyarakat dalam program wakaf uang di madrasah. Konsep ini tidak hanya akan menarik donasi, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya berwakaf. Dengan demikian, BMG-Q yang menaungi ribuan guru menjadi kunci dalam menjangkau masyarakat lebih luas.
Pertemuan berakhir dengan kesepakatan untuk segera merumuskan MoU yang akan menjadi landasan kerja sama lebih dalam. Harapannya, langkah-langkah ini dapat memperkuat pengelolaan aset umat dan meningkatkan literasi tentang wakaf di kalangan guru Al-Qur’an dan masyarakat secara umum.