Mengenang Sosok Jurnalis yang Dikenang Sepanjang Masa
PWI Kepri mengadakan ziarah yang penuh makna untuk mengenang Messa Haris, seorang jurnalis muda yang tutup usia terlalu cepat. Dalam suasana haru pada siang hari yang cerah, sejumlah pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kepulauan Riau dan Kota Batam melangkah dengan tulus menuju Tempat Pemakaman Umum Sambau, Nongsa.
Mereka hadir bukan hanya untuk sekadar mengunjungi. Dengan hati yang penuh, mereka membawa doa dan kenangan berharga untuk almarhum Messa Haris yang telah berjuang melawan kanker hingga usia 39 tahun. Ziarah ini menjadi momentum mengingat dan mendoakan sosok inspiratif tersebut.
Jejak Karir Jurnalis yang Selalu Hidup
Messa Haris, akrab dipanggil Haris, adalah sosok yang disegani dalam dunia jurnalistik. Memulai karirnya di Harian Posmetro Batam, Haris mengalami berbagai pengalaman berharga. Ia sempat magang di Kantor Berita Antara Biro Kepri sebelum menemukan tempat terakhirnya di Batam Pos Online. Karakter bersahaja dan ramah dari Haris membuatnya selalu diingat oleh rekan-rekannya.
Meskipun telah hampir dua tahun berlalu sejak kepergiannya, kenangan tentang Haris tetap segar dalam ingatan. Ziarah ini bukan hanya tentang mengenang; melainkan juga tentang merayakan karya-karya dan semangat hidupnya yang selalu menginspirasi.
Makam yang Dihiasi dengan Kasih Sayang
Dalam upacara ziarah, Ketua PWI Kepri dan PWI Batam bersama-sama menghias makam Haris. Mereka membawa batu nisan baru yang sudah ditulis dengan nama “Messa Haris” berwarna emas dan keramik hitam yang menambah kesan rapi dan bersih. Semua ini dilakukan sebagai wujud kasih sayang dan penghormatan terhadap sahabat mereka.
“Kami ingin makam sahabat kita ini terlihat layak dan bersih. Semoga dia mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah,” kata Ketua PWI Kepri, Andi Gino, dengan penuh harap. Upaya ini menunjukkan betapa besar rasa cinta dan pengorbanan yang mereka miliki untuk Haris.
Emosi yang Menghujam Hati dan Kenangan yang Tak Terlupakan
Agus Bagjana, rekan dekat Haris, tidak bisa menahan air matanya saat mengenang kenangan indah bersama sahabatnya itu. Emosi meluap saat ia menceritakan betapa Haris selalu menjadi sumber energi positif bagi orang-orang di sekitarnya.
“Dia adalah sahabat yang tak akan pernah kami lupakan. Banyak momen berharga yang kami lalui bersama,” ungkap Agus dengan suara yang bergetar. Momen tersebut bukan hanya sekadar kenangan, melainkan bagian dari kehidupan yang selalu dirindukan.
Doa yang Menghubungkan Selamanya
Ziarah ini adalah lebih dari sekadar ritual; ini adalah ungkapan cinta dan penghormatan yang tulus dari komunitas jurnalistik. Pengurus PWI Kepri dan PWI Batam meyakini bahwa meskipun Haris telah pergi, semangatnya tetap hidup dalam setiap tulisan dan kenangan yang mereka bagi.
Dengan penuh rasa syukur, mereka mengirimkan doa di pusara Haris. Doa yang tulus ini bukan hanya untuk mengingatnya, tetapi juga sebagai pengingat bahwa seorang sahabat sejati takkan pernah terlupakan. Haris bukan hanya rekan kerja, tetapi juga bagian dari keluarga mereka yang selalu menginspirasi.