BP Batam bersama Kementerian Investasi dan Hilirisasi telah menjalin kerjasama strategis untuk memajukan Batam melalui penandatanganan Nota Kesepahaman. Inisiatif ini menciptakan komitmen investasi dan sinkronisasi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah.
Penandatanganan MoU ini berlangsung di Jakarta pada 24 Juni 2025, melibatkan Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Perkasa Roeslani, serta Kepala BP Batam, Amsakar Achmad. Kerjasama ini ditujukan untuk membangun sistem investasi yang lebih efisien dan adaptif di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam.
Kolaborasi Strategis untuk Masa Depan Batam
Tanda tangan MoU ini menandai langkah progresif bagi Batam, di mana kedua pemimpin mengintegrasikan tujuan untuk penciptaan iklim investasi yang lebih baik. Dalam sambutannya, Rosan menekankan bahwa kesepakatan ini menunjukkan komitmen jangka panjang untuk menciptakan peluang investasi yang lebih merata dan berkelanjutan.
Rasa optimisme dari kedua belah pihak tampak jelas. Akselerasi pembangunan yang didorong oleh investasi menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih sehat. Data menunjukkan Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi Batam yang mencapai angka signifikan berkat upaya ini.
Empat Pilar Kesepakatan yang Mengakar
Amsakar Achmad menguraikan bahwa MoU tersebut berlandaskan empat poin penting: sinkronisasi dan pertukaran data, pengawasan sistem perizinan, pengembangan kebijakan investasi, dan optimalisasi sumber daya lokal. Semua poin ini dirancang agar tidak hanya formalitas, tetapi sebagai langkah nyata untuk pembangunan jangka panjang.
- Sinkronisasi dan pertukaran data dan informasi
- Pengawasan sistem perizinan
- Pengembangan kebijakan dan peluang investasi
- Peningkatan sumber daya potensial lainnya
Kemitraan yang dibangun di atas empat pilar ini dinilai sebagai manifestasi komitmen untuk menjadikan Batam sebagai kawasan yang lebih ramah bagi investor, serta mampu bersaing di pasar global.
Capaian Signifikan dan Target Ambisius
Sepanjang tahun 2024, investasi di Batam berhasil mencapai Rp43,26 triliun, atau meningkat 31,17 persen dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini berkontribusi pada peningkatan angka pertumbuhan ekonomi Batam hingga 6,69 persen, melebihi rata-rata nasional yang hanya 5,03 persen. Ini menjadi bukti bahwa strategi yang diterapkan tidak hanya efektif, tetapi juga berhasil.
Namun, BP Batam menyadari bahwa kerja keras ini harus dipertahankan. Dengan menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen dalam RPJMN 2025–2029, BP Batam telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk menjaga momentum pertumbuhan ini.
Amsakar mencatat, “Kesepakatan hari ini merupakan fondasi bagi integrasi kebijakan dan pelaksanaan teknis, yang diharapkan dapat memberi dampak positif bagi masyarakat Batam.” Pernyataan ini menunjukkan aspirasi tinggi untuk membawa Batam ke arah yang lebih baik.
Apresiasi Pemerintah Pusat untuk Batam
Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Perkasa Roeslani, juga menyampaikan apresiasi atas kontribusi BP Batam. Ia menilai bahwa keberadaan Batam sangat penting untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional yang telah ditetapkan.
Target investasi nasional dari Kementerian mencapai Rp13.000 triliun dalam lima tahun ke depan, dan untuk tahun 2025 ditetapkan Rp1.900 triliun. Rosan merasa yakin bahwa di bawah kepemimpinan BP Batam, berbagai upaya ini akan berjalan dengan baik, sehingga menciptakan dampak positif bagi masyarakat Batam dan Indonesia secara keseluruhan.
Barisan Dukungan untuk Masa Depan Investasi Batam
Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting yang juga menunjukkan dukungan terhadap pencapaian ini. Kehadiran mereka diharapkan mampu menguatkan komitmen untuk melaksanakan semua poin kesepakatan. Tokoh-tokoh yang hadir termasuk Wakil Menteri Investasi, Todotua Pasaribu, serta Deputi BP Batam dan pejabat tingkat dua lainnya.
- Wamen Investasi/Hilirisasi BKPM, Todotua Pasaribu
- Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra
- Deputi BP Batam: Sudirman Saad, Fary Francis, Mouris Limanto
- Pejabat Tingkat 2 BP Batam
Dengan dukungan kolektif dari berbagai pihak, masa depan Batam sebagai simpul ekonomi strategis yang memiliki daya saing tinggi diharapkan dapat terwujud dengan baik.