Jelang perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, ada prestasi membanggakan dari jajaran kepolisian. Kapolsek Batuaji, AKP Raden Bimo Dwi Lambang, terpilih menjadi Komandan Kompi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Merdeka, Jakarta. Keberhasilan ini bukan hanya menjadi kebanggaan Polsek Batuaji, tetapi juga mencerminkan semangat dan perwakilan bagi seluruh masyarakat.
Tentunya, pencapaian ini tidak datang dengan mudah. Dengan latar belakang yang kuat dan dedikasi tinggi, Raden Bimo harus menghadapi sejumlah seleksi ketat di Mabes Polri. Ia satu dari dua peserta yang berhasil lolos dari total 14 orang yang mengikuti seleksi di tingkat awal. Sebuah bukti kegigihan dan komitmen yang luar biasa.
Perjalanan Menuju Puncak Kemenangan
Sejak bulan Mei 2025, perjalanan Raden Bimo dimulai dengan berbagai tes dan tantangan yang menuntut fisik dan mental. Dari serangkaian seleksi yang dilakukan, ia tidak hanya diuji secara fisik, tetapi juga dalam hal kepemimpinan dan wibawa. Bimo tak hanya berlatih aspek fisik, tetapi juga mempersiapkan diri dari segi mental agar siap untuk menjadi pemimpin dalam upacara yang sangat penting ini.
“Alhamdulillah kondisi fit dan sehat. Mohon doanya. Ini lagi di Jakarta,” ungkap Bimo kala itu, menegaskan betapa pentingnya dukungan mental dari masyarakat dan kolega. Setelah berhasil melewati seleksi pusat pada 21 Juni 2025, Raden Bimo langsung mengikuti karantina intensif di Cibubur selama beberapa hari. Dalam waktu yang singkat, ia menjalani banyak pembekalan, termasuk latihan fisik dan penilaian terkait kepemimpinan.
Strategi dan Persiapan Ekstra
Selama karantina, Raden Bimo dilatih untuk mengasah kemampuan berbicara di depan umum dan menghadapi berbagai situasi yang mungkin terjadi. Kemampuan berdemonstrasi juga menjadi kunci penting, mengingat tugasnya untuk memimpin pengibaran bendera di hadapan publik. Persiapan ini mencerminkan niat tulus untuk tampil terbaik di depan seluruh rakyat.
Ketika dihadapkan pada tantangan, Raden Bimo selalu melihatnya sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang. Wawancara dan tes suara yang menuntut kepercayaan diri serta ketegasan kepemimpinan turut melengkapi profilnya sebagai calon pemimpin. Ia menyadari bahwa, meski berada di bawah tekanan, kepemimpinan yang baik adalah tentang memberikan contoh dan menginspirasi orang lain agar bisa ikut berkontribusi.
Dengan semangat untuk membanggakan, Raden Bimo menyatakan rasa syukurnya atas kesempatan ini. “Bagi saya, ini bukan sekadar tugas pribadi. Saya membawa nama institusi dan semua rekan di Batam. Saya mohon dukungan dan doanya,” ujarnya dengan nada penuh harapan.
Kisah Raden Bimo menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ini adalah cerminan dari perjalanan seseorang yang tidak hanya mengejar impian pribadi, tetapi juga berkomitmen dalam mengharumkan nama institusi dan daerah. Perjalanan dari Polsek Batuaji ke Istana Merdeka akan menjadi sebuah momen yang tak terlupakan, dan menjadi motivasi bagi generasi mendatang untuk menghadapi setiap tantangan dengan tekad dan semangat yang tinggi.