Timnas Indonesia mengalami kekalahan yang menyakitkan setelah dibantai oleh Jepang dengan skor 0-6 dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia. Kekalahan ini menciptakan kembali catatan buruk sepak bola Indonesia yang telah terjadi hampir 50 tahun lalu.
Pertandingan berlangsung di Suita City Football Stadium, Osaka, pada Selasa sore (10/6/2025). Ini merupakan laga terakhir di Grup C pada Round 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Skuad Garuda yang dikomandoi oleh Jay Idzes tidak mampu memberikan perlawanan yang berarti, bahkan tidak menciptakan satu peluang gol pun dalam pertandingan tersebut.
Kekalahan Mendesak Timnas Indonesia untuk Belajar
Kekalahan telak ini tidak hanya menjadi sekadar hasil pertandingan, tetapi juga pelajaran yang harus diambil oleh seluruh anggota tim. Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menegaskan pentingnya pengalaman ini. “Ini adalah momen pembelajaran yang sangat penting, baik secara individu sebagai pelatih, maupun sebagai tim. Kami harus belajar dari situasi ini,” ungkapnya setelah pertandingan.
Statistik menunjukkan bahwa Indonesia menghadapi kesulitan yang signifikan ketika melawan Jepang. Dalam sejarah pertemuan, meskipun pernah meraih lima kemenangan atas Jepang, yang terakhir terjadi lebih dari 40 tahun yang lalu. Kemenangan terakhir itu diraih pada tahun 1981, sekaligus menunjukkan betapa sulitnya bagi Indonesia untuk bersaing dengan salah satu tim terkuat di Asia.
Menghadapi Tantangan Selanjutnya di Kualifikasi
Meski demikian, hasil ini tidak mengubah nasib kedua tim. Jepang telah memastikan untuk melaju ke Piala Dunia 2026, sementara Indonesia tetap maju ke Round 4 untuk memperebutkan tempat di turnamen mendatang. Hal ini menunjukkan bahwa perjalanan Indonesia di kualifikasi masih berlanjut dan menjanjikan peluang pembuktian diri ke depan.
Dalam menghadapi tantangan ini, diperlukan strategi yang lebih baik agar tim bisa bersaing di level yang lebih tinggi. Pelatih dan pemain harus lebih fokus dalam mengembangkan permainan serta memperbaiki kelemahan yang ada. Dengan banyaknya waktu yang tersedia sebelum pertandingan mendatang, tim diharapkan dapat berlatih secara intensif untuk meningkatkan koordinasi dan keterampilan yang dibutuhkan untuk bersaing dengan lawan yang lebih kuat.