Dua ahli waris dari keluarga nelayan di Kabupaten Natuna baru-baru ini menerima santunan kematian yang signifikan dari program jaminan sosial ketenagakerjaan. Total nilai santunan mencapai Rp205,5 juta dan diserahkan secara simbolis oleh Bupati Natuna di ruang kerjanya.
Penerima santunan, Armidawati dari Desa Sepempang mendapatkan Rp163,5 juta, sementara Fatimah dari Desa Batu Gajah menerima Rp42 juta. Keduanya adalah ahli waris peserta yang mengalami kecelakaan kerja dan mengakibatkan kematian di laut. Ini merupakan langkah nyata untuk melindungi pekerja, terutama bagi nelayan yang sering terpapar risiko tinggi dalam pekerjaan mereka.
Perlindungan terhadap Pekerja Nelayan
Perlindungan terhadap pekerja nelayan adalah hal yang penting. Kecelakaan kerja di laut dapat membawa dampak besar kepada keluarga yang ditinggalkan. Fakta menunjukkan bahwa risiko kematian bagi nelayan sangat tinggi, sehingga jaminan sosial menjadi sangat penting. Pemerintah daerah berkomitmen untuk memberikan dukungan dan perlindungan melalui program jaminan sosial ini.
Dalam momen penyerahan santunan, Bupati Natuna berbicara dengan penuh empati kepada para ahli waris. “Santunan ini adalah bukti nyata kehadiran pemerintah di tengah masyarakat, terutama bagi para pekerja yang rentan terhadap risiko kerja,” ujarnya. Dengan menggunakan bahasa yang hangat dan penuh pengertian, ia mengajak para ibu yang saat ini menjadi tulang punggung keluarga untuk tetap semangat dan melanjutkan perjuangan keluarga.
Peran Program Jaminan Sosial dalam Keluarga
Selain santunan kematian, program jaminan sosial juga menawarkan beasiswa pendidikan bagi anak peserta yang meninggal dunia. Beasiswa ini diberikan setelah masa kepesertaan minimal tiga tahun, dan besaran beasiswa bervariasi tergantung jenjang pendidikan. Ini adalah cara yang efektif untuk memastikan bahwa anak-anak dari keluarga yang ditinggalkan tetap mendapatkan pendidikan yang layak.
Bupati Natuna juga mendorong agar para ibu rumah tangga yang ikut berkontribusi dalam ekonomi keluarga untuk turut terdaftar sebagai peserta jaminan sosial. “Banyak ibu rumah tangga di Natuna yang aktif bekerja dan menopang ekonomi keluarga, oleh karena itu, penting untuk mendapatkan perlindungan yang sama,” jelasnya kepada Kepala BPJS Ketenagakerjaan setempat.
Dengan adanya program ini, diharapkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya perlindungan bagi pekerja akan meningkat. Proses pendaftaran yang sederhana dan iuran yang ditanggung pemerintah juga mempermudah masyarakat untuk berpartisipasi. Ini tidak hanya memberikan perlindungan finansial, tetapi juga rasa aman bagi keluarga-keluarga nelayan yang sering menghadapi ketidakpastian.
Secara keseluruhan, perhatian terhadap kesejahteraan pekerjaan nelayan dan keluarganya harus terus ditingkatkan. Dengan adanya kebijakan dan program yang mendukung, diharapkan bisa menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan melindungi hak-hak para pekerja. Internalisasi dari nilai-nilai perlindungan sosial ini diharapkan dapat menyentuh semua lapisan masyarakat, menjadikan jaminan sosial sebagai kebutuhan dasar yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari.
