Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, baru-baru ini membuat keputusan yang mengejutkan dengan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai legislator untuk periode 2024–2029. Langkah ini diumumkannya melalui sebuah video yang diunggah di media sosial, pada Rabu (10/9/2025).
Pengunduran diri Sara, begitu akrab disapa, merupakan respons terhadap kritik yang meluas di masyarakat terkait pernyataannya mengenai “rakyat minta lapangan kerja bermental kolonial.” Ucapan tersebut ternyata menimbulkan gejolak di kalangan publik, yang memicu protes dari berbagai kalangan.
Analisis Ucapan Publik dan Dampaknya
Dalam video penjelasannya, Sara mengungkapkan bahwa pernyataannya yang kontroversial itu diambil dari sebuah podcast di YouTube yang tayang pada 28 Februari 2025. Ia berpendapat bahwa potongan-pernyataan yang disebarluaskan hanya merupakan bagian kecil dari konteks yang lebih besar dan disajikan secara terpisah untuk menciptakan kemarahan. “Tidak ada niat untuk meremehkan perjuangan rakyat, terutama generasi muda yang tengah berjuang,” ungkapnya.
Pengunduran diri ini memunculkan berbagai reaksi di masyarakat. Banyak yang menghargai keberanian Sara untuk mengambil tanggung jawab atas ucapan yang dinilai tidak sensitif. Sebagai mantan pengusaha yang pernah terlibat dalam sejumlah proyek kewirausahaan, ia seharusnya lebih peka terhadap kondisi masyarakat yang sedang berjuang. “Saya mengakui bahwa saya memiliki privilese berkat dukungan keluarga,” ujarnya menanggapi kritik yang ditujukan kepadanya.
Strategi dan Langkah Selanjutnya
Meski telah memutuskan untuk mengundurkan diri, Sara menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan tugas-tugasnya di DPR. Ia menyatakan harapannya untuk menyelesaikan pembahasan dan pengesahan RUU Kepariwisataan di Komisi VII selama sisa masa jabatannya. Ini menunjukkan niatnya untuk tetap berkontribusi meskipun tidak lagi sebagai anggota legislatif.
Selain itu, Sara menjelaskan bahwa dana yang tersisa di rekening Dapil akan dialokasikan untuk kegiatan bermanfaat bagi masyarakat. Beberapa program yang direncanakan termasuk penyediaan alat kesehatan, pelatihan kewirausahaan, dan pemberdayaan generasi muda. Dengan komitmen jangka panjang ini, ia ingin menunjukkan bahwa perjuangan untuk masyarakat tidak harus selalu dilakukan dari kursi DPR.
“Ingat, berserah tidak sama dengan menyerah. Perjuangan untuk Indonesia yang lebih baik akan terus berlanjut,” merupakan penutup dari video pernyataannya. Ini mencerminkan semangat tinggi untuk terus berjuang demi kepentingan masyarakat meskipun tidak lagi dalam kapasitas formal sebagai legislator.
Pihak Fraksi Gerindra juga mengonfirmasi bahwa mereka menghormati keputusan Sara dan menghentikan keanggotaannya sambil menunggu proses administrasi. Sekretaris Fraksi menekankan pentingnya mengikuti prosedur sesuai peraturan yang berlaku, sehingga komitmen lembaga tetap terjaga.