Di tengah dinamika politik yang terus berkembang, kepindahan politikus dari satu partai ke partai lain menjadi sorotan. Baru-baru ini, Wakil Wali Kota Parepare mengumumkan keputusannya untuk bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN), sebuah langkah yang dianggap akan memberikan dampak signifikan bagi kedua belah pihak.
Bergabungnya Hermanto Pasennang setelah meninggalkan Partai Hanura menjadi berita hangat di kalangan masyarakat. Apakah keputusan ini murni berdasarkan pertimbangan politik atau ada faktor lain yang mendasarinya? Ketua DPW PAN Sulawesi Selatan, Husniah Talenrang, menjelaskan bahwa keputusan tersebut bukan hasil dari lobi-lobi yang terjadi, melainkan karena pengakuan terhadap potensi besar partai yang bersangkutan.
Pindahnya Hermanto ke PAN: Sebuah Langkah Strategis
Kepindahan Hermanto ke Partai Amanat Nasional menandai babak baru dalam karir politiknya. Husniah menegaskan bahwa masuknya Hermanto merupakan pilihan cerdas, bukan hasil dari tekanan atau bujukan. PAN dianggap memiliki kekuatan yang cukup untuk membawa perubahan positif dalam peta politik di Sulawesi Selatan. Dengan reputasi serta pengalamannya, Hermanto diharapkan dapat menjadi penggerak di dalam partai yang memiliki visi dan misi yang sejalan dengan pilihannya.
Menurut Husniah, kehadiran Hermanto akan memberikan tambahan kekuatan bagi PAN, terutama dalam menghadapi Pemilu dan Pilkada mendatang. Hal ini diungkapkan melalui ungkapannya bahwa “PAN punya potensi dan merupakan partai besar.” Data menunjukkan bahwa partai yang mampu beradaptasi dengan baik diakui lebih sukses dalam meraih suara publik. Dengan strategi yang tepat, PAN bisa meningkatkan posisinya di kancah politik.
Strategi Meningkatkan Posisi PAN di Pemilu Mendatang
Dalam konteks strategi jangka panjang, PAN Sulawesi Selatan menargetkan pencapaian yang signifikan di Pemilu 2029. Kehadiran tokoh seperti Hermanto diyakini akan membawa pengaruh besar, khususnya di wilayah Ajatappareng dan Kota Parepare. Husniah Talenrang optimis bahwa dengan melakukan pendekatan yang tepat kepada masyarakat, PAN dapat merebut kursi pimpinan parlemen dan posisi eksekutif di 24 kabupaten/kota.
Dalam pernyataannya, Husniah mengungkapkan bahwa memimpin DPW adalah tantangan yang harus dijalani dengan target yang jelas, yakni peningkatan jumlah kursi legislatif di berbagai level. Keberhasilan dalam pemilihan mendatang akan ditentukan oleh kerja keras dan strategi yang adaptif terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Dengan mengedepankan komunikasi politik yang efektif, diharapkan PAN dapat menjangkau lebih banyak pemilih.
Dengan semua indikasi tersebut, jelas bahwa bergabungnya Hermanto bukan sekadar soal angka dalam struktur partai, tetapi lebih kepada penambahan energi dan jaringan yang diharapkan dapat memperkuat pengaruh PAN di daerah. Semua ini menunjukkan bahwa perubahan politik bukan hanya tentang bergabungnya individu ke partai, tetapi tentang membangun visi yang lebih besar untuk masyarakat.