Distribusi Peluang Melalui Diplomasi dan Regulasi Pro-Insentif
Investasi di Batam mengalami momentum baru seiring dengan kunjungan resmi Duta Besar Australia untuk Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, Kepala BP Batam dan Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menyambut dengan antusiasm yang tinggi, menandakan pembukaan peluang investasi lebih luas dari Negeri Kangguru.
Kunjungan ini bukan hanya sekadar merayakan hubungan diplomatik, tetapi juga bertujuan untuk mendiskusikan langkah konkret dalam membuka lebih banyak pintu investasi bagi Australia di Batam, terutama di sektor-sektor yang menjanjikan.
Kehangatan Diplomasi dan Peluang Ekonomi yang Mencerahkan
Amsakar Achmad dengan hangat menerima kehadiran rombongan, mengungkapkan harapannya agar hubungan kedua negara semakin erat, khususnya antara Batam dan Australia.
“Saya berharap kunjungan ini bisa menjadi jembatan untuk meningkatkan kerjasama antara Indonesia dan Australia, serta memfokuskan perhatian pada Batam sebagai pusat investasi,” ungkap Amsakar.
Batam telah lama menerima investasi dari Australia, terutama di sektor pertambangan dan manufaktur. Sejumlah perusahaan besar seperti PT Austin Engineering dan PT Thiess telah beroperasi di sini. Meskipun posisi Australia saat ini masih di urutan 12 sebagai negara penanam modal asing, Amsakar melihat adanya potensi besar untuk memperluas investasi lebih jauh.
Ia menawarkan berbagai sektor untuk kerjasama, mulai dari data center di Nongsa Digital Park, tenaga solar, hingga industri galangan kapal dan pariwisata. Ini menunjukkan keseriusan Batam dalam menarik minat investor.
“Kami ingin Duta Besar dan tim menjadi penghubung yang efektif dengan para investor di Australia, memudahkan komunikasi dan kerjasama,” tambahnya.
Dua Regulasi Baru sebagai Sinyal Positif untuk Investor Asing
Optimisme Amsakar tak lepas dari keluarnya dua regulasi penting pada 3 Juni 2025. Regulasi ini, yang ditetapkan dalam PP Nomor 25 dan PP Nomor 28, bertujuan untuk menyederhanakan proses perizinan usaha di Batam.
“Kini investor tidak perlu lagi melewati banyak birokrasi di pusat, tapi semuanya bisa diselesaikan di Batam. Ini akan mempercepat pertumbuhan investasi yang kami harapkan,” jelasnya.
Batam Dinilai Strategis, Sinyal Balik dari Australia
Duta Besar Roderick Brazier menanggapi dengan positif sambutan tersebut, menetapkan Batam sebagai lokasi investasi strategis yang cukup dikenal di Australia.
“Kami merasa senang atas investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan Australia di Batam. Tugas kami adalah untuk meningkatkan volume dan nilai investasi ini,” kata Roderick.
Di samping itu, ia memperkenalkan Business Champion Australia, Profesor Jennifer Westacott, yang akan berperan penting dalam menjembatani kalangan pengusaha Australia dengan potensi investasi di Batam.
“Dengan menceritakan langsung potensi Batam kepada pengusaha, kami yakin jumlah perusahaan yang tertarik akan bertambah,” ujarnya.
Kesan Membekas dari Business Champion Australia
Profesor Jennifer Westacott terkesan dengan kesungguhan pemerintah Batam dalam menjamin iklim investasi yang kondusif.
“Batam memiliki potensi yang sangat besar untuk investasi asing. Saya menyaksikan langsung komitmen pemerintah dalam mendorong ekonomi di daerah ini, dan kami ingin membangun kerjasama yang lebih luas,” katanya.
Berkomitmen untuk Masa Depan yang Lebih Cerah
Kunjungan ini bukan sekedar simbolik, tetapi mencerminkan tekad kedua belah pihak untuk membangun masa depan ekonomi yang lebih baik. Batam menunjukkan kesiapannya tidak hanya untuk menerima investor, tetapi juga untuk tumbuh bersama mereka dalam menghadapi berbagai tantangan.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh pejabat dari berbagai level di Pemerintah Kota Batam, menegaskan kesiapan daerah ini dalam menjadi magnet bagi investasi internasional. Dengan visi dan komitmen yang kuat, Batam mengundang pelaku usaha untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan.