Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menilai gelaran Cernival (Creative and Innovative Riau Island Carnival) 2025 oleh Bank Indonesia Kepri sebagai upaya penguatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta industri ekonomi kreatif Batam.
Mengusung konsep pasar malam dan pesta rakyat, acara ini tidak hanya menjadi ruang hiburan masyarakat, tetapi juga mendorong digitalisasi transaksi melalui QRIS.
Signifikansi Cernival dalam Pengembangan UMKM
Cernival 2025 merupakan langkah strategis dalam memperkuat ekosistem UMKM. Dengan menggabungkan hiburan dan transaksi digital, pemerintah berharap mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal. Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Hasan, kegiatan seperti ini dapat menciptakan efek ganda yang positif. Ini tidak hanya menguntungkan pelaku usaha tetapi juga membawa manfaat bagi masyarakat luas.
Data menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam acara seperti Cernival sangat tinggi. Stan-stan UMKM yang hadir dengan meriah disambut dengan antusias oleh masyarakat. Sementara itu, transaksi yang menggunakan QRIS semakin umum, membuat proses berbelanja menjadi lebih mudah. Dengan angka kunjungan wisatawan mancanegara Kepri yang mencapai 711.000 orang pada Mei 2025, target 1,7 juta orang tampak semakin mungkin dicapai.
Dampak Digitalisasi pada Sektor Ekonomi Rakyat
Digitalisasi bukan hanya sekedar trend, tetapi merupakan bagian penting dari perubahan cara berbisnis. Hasan menyebutkan bahwa konsep pesta rakyat seperti Cernival sangat tepat untuk mendistribusikan peredaran uang ke pelaku usaha lokal. Ia percaya bahwa jika UMKM tumbuh, maka masyarakat pun akan berkembang bersama.
Pemerintah Provinsi Kepri juga menjalin kolaborasi dengan Kementerian Pariwisata untuk mendorong kunjungan wisatawan. Terciptanya empat skema Visa on Arrival untuk pelancong dari Singapura dan Malaysia adalah langkah penting untuk menarik lebih banyak wisatawan. Ini memungkinkan mereka datang bersama keluarga ke lokasi-lokasi seperti Batam, Bintan, dan Tanjungpinang, yang tentunya akan meningkatkan arus ekonomi.
Kepala Kantor Perwakilan BI Kepri, Rony Widijarto, menambahkan bahwa acara Cernival berfungsi untuk menghilangkan kesan eksklusif tentang digitalisasi. Pasar malam yang digelar bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga sebagai sarana edukasi. Melalui konsep ini, masyarakat diharapkan lebih terbuka untuk beradaptasi dengan pembayaran digital yang cepat dan aman.
Selain transaksi belanja, digitalisasi juga merambah potensial dalam penerimaan pajak daerah. Dengan kemudahan pembayaran pajak seperti Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) menggunakan QRIS, diharapkan akan menarik lebih banyak perhatian masyarakat untuk berkontribusi.
Rony mengingatkan pentingnya literasi tentang produk digital. Pengetahuan yang kurang mengenai fitur QRIS dapat menyebabkan kebingungan di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, edukasi yang menyeluruh bersama sektor perbankan dan OJK menjadi semakin relevan saat ini.
Acara Cernival 2025 yang berlangsung dari 25 hingga 27 Juli di Harbor Bay Downtown ini tidak hanya menjadi platform untuk UMKM, tetapi juga sebuah gerbang menuju digitalisasi yang lebih inklusif bagi masyarakat luas. Dengan beragam hiburan, stan UMKM, dan edukasi transaksi digital, acara ini ditargetkan menjadi momentum positif bagi pelaku usaha dan konsumen.
