Sapaan yang Mengikat Rasa Kebangsaan
Salam Pancasila kini bergema di setiap kegiatan seremonial Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. Sejak pekan ketiga Juni 2025, sapaan ini menjadi simbol penghormatan bagi seluruh warga negara Indonesia yang berasal dari beragam latar belakang agama, suku, dan budaya.
Di sebuah acara pengukuhan Majelis Pembimbing Cabang Gerakan Pramuka Natuna masa bakti 2025–2030, di Kecamatan Bunguran Timur, gubernur memimpin sapaan tersebut. Dengan suara lantang, ia berkata, “Salam Pancasila!” Serempak, hadirin menjawab “Salam” sambil mengangkat tangan kanan tegak lurus, sejengkal dari pelipis. Gerakan sederhana itu, meski mirip hormat, memiliki makna yang lebih dalam—tekad menjaga persatuan dan kesetiaan pada ideologi negara.
Dari Surat Edaran ke Gerakan Bersama
Langkah ini resmi berlaku setelah terbitnya Surat Edaran yang mengikat jajaran pemerintah provinsi, serta akan disebarkan ke seluruh kabupaten dan kota di provinsi ini agar diterapkan bersama. Edaran tersebut bukan hanya sebuah dokumen, melainkan menjadi memandu untuk membawa budaya Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Gubernur juga menegaskan bahwa salam Pancasila bukan sekadar formalitas seremonial. Lebih dari itu, salam ini adalah pengingat bahwa keberagaman adalah kekuatan, terutama di wilayah perbatasan seperti Natuna yang berhadapan langsung dengan negara tetangga. Hal ini penting untuk mengingatkan bahwa persatuan dalam keragaman adalah kunci untuk menjaga keharmonisan dan stabilitas.
Merambat ke Sekolah dan Kehidupan Sehari-hari
Kini, gema salam Pancasila mulai terdengar di sekolah-sekolah, khususnya di Tanjungpinang. Pemerintah provinsi menargetkan bahwa salam ini dapat menjadi budaya kerja dan budaya masyarakat. Dari ruang rapat pemerintahan, halaman sekolah, hingga panggung acara rakyat, salam Pancasila diharapkan dapat menjadi perekat rasa kebangsaan yang lebih kuat.
Generasi muda harus memahami bahwa Pancasila bukan hanya teks untuk dihafalkan, melainkan pedoman hidup yang mempersatukan kita. Melalui salam ini, diharapkan dapat menanamkan rasa bangga dan cinta tanah air. Terlebih, di tengah tantangan global saat ini, penting bagi generasi muda untuk bersatu dan menanamkan sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila.
Dengan adanya dorongan seperti ini, diharapkan sosialisasi salam Pancasila dapat meningkatkan semangat nasionalisme dan memperkuat identitas kebangsaan di kalangan masyarakat. Ketika masyarakat merasakan keberadaan dan makna dari Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, maka persatuan dalam keberagaman akan semakin terjalin.
Strategi Menerapkan Salam Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
Salah satu strategi yang bisa diterapkan adalah melalui pendidikan. Sekolah sebagai tempat di mana anak-anak belajar bisa menjadi basis budaya salam Pancasila. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai tersebut dalam kurikulum, anak-anak dapat belajar tidak hanya mengenali agamanya, tapi juga agama lain, suku-suku yang ada, serta budaya yang beraneka ragam. Hal ini diharapkan dapat mengurangi perpecahan dan meningkatkan rasa toleransi di kalangan generasi muda.
Selain itu, melalui kampanye sosial media, komunitas, serta organisasi kemasyarakatan, nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong dan saling menghargai dapat lebih meluas. Dengan menggunakan platform digital yang banyak digemari oleh anak muda, penyampaian pesan dapat lebih efektif dan menarik.
Di samping itu, penting juga untuk melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, baik dari pemerintahan, swasta, maupun masyarakat sipil, untuk menciptakan kegiatan yang melibatkan banyak peserta. Kegiatan tersebut bisa berupa bakti sosial, seminar, hingga festival budaya yang melibatkan beragam latar belakang. Hal ini bisa memperkuat pemahaman akan pentingnya saling menghormati dan memahami setiap perbedaan.
Dalam penutup, salam Pancasila bukan hanya sekadar ucapan, melainkan suatu gerakan yang harus kita hidupkan dalam setiap tindakan dan perilaku sehari-hari. Budaya ini diharapkan menjadi jembatan yang menghubungkan seluruh elemen masyarakat, sehingga dapat membangun kesadaran kolektif akan peran masing-masing dalam menjaga keutuhan bangsa.