Hadir Virtual, Sekda Batam Jadi Narasumber Nasional
Sekda Batam Jefridin tampil sebagai narasumber dalam webinar nasional kesehatan yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi IDI dan IDI Wilayah Kepulauan Riau. Agenda ini berlangsung pada Minggu (22/6/2025). Jefridin mewakili Wali Kota Batam Amsakar Achmad dalam diskusi yang mengangkat tema “Peran Bermakna dan Komitmen Pemda dalam Pelayanan Kesehatan Terbaik untuk Masyarakat (Kajian 11 Tahun JKN dan Rencana Penerapan Program KIS).”
Melalui sambutannya, Jefridin memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan webinar ini. Dia menyampaikan, “Atas nama Pemerintah Kota Batam, kami mengucapkan terima kasih kepada IDI Wilayah Kepri atas forum ini. Judul yang diangkat sangat relevan dengan komitmen kami: akses layanan kesehatan cukup dengan KTP.” Pernyataan ini menunjukkan betapa pentingnya aksesibilitas dalam layanan kesehatan bagi masyarakat.
Perwako Baru, Layanan Kesehatan Lebih Mudah
Jefridin menjelaskan bahwa Pemko Batam telah menegaskan komitmennya melalui Peraturan Wali Kota (Perwako) Batam Nomor 32 Tahun 2025 tentang Bantuan Kesehatan Daerah (Bankesda). Regulasi ini merupakan pembaruan dari peraturan sebelumnya, yakni Nomor 57 Tahun 2021. Perubahan ini sangat signifikan, karena kini seluruh warga Batam dapat mendaftar sebagai penerima bantuan iuran kelas 3 tanpa perlu surat keterangan tidak mampu dari kelurahan atau rekomendasi dari Dinas Sosial.
“Masyarakat cukup membawa KTP. Tanpa harus mendaftar terlebih dahulu atau memerlukan surat miskin, saat sakit, mereka hanya perlu membawa KTP Batam dan langsung berobat tanpa hambatan,” pungkas Jefridin dengan tegas. Hal ini merupakan langkah maju yang diambil untuk mempermudah akses layanan kesehatan, memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.
Komitmen Anggaran Naik Tajam
Untuk merealisasikan layanan ini, Pemerintah Kota Batam terus meningkatkan dukungan anggaran. Pada tahun 2024, dana untuk program Bankesda mencapai Rp46,7 miliar, dengan kenaikan tajam menjadi Rp79 miliar pada tahun 2025. Ini adalah langkah yang menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan bahwa biaya berobat tidak menjadi penghalang bagi masyarakat.
“Kami tidak ingin warga Batam terhambat biaya ketika ingin berobat. Program ini merupakan bagian dari misi kemanusiaan yang kami perjuangkan,” tegas Jefridin. Investasi ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah berkomitmen penuh untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, menyediakan jaminan kesehatan yang lebih baik.
Batam Capai UHC, Bukti Nyata di Lapangan
Dalam paparannya, Jefridin menyampaikan bahwa komitmen tersebut telah membuahkan hasil. Kota Batam berhasil mendapatkan penghargaan Universal Health Coverage (UHC) berkat pencapaian cakupan kepesertaan JKN yang mencapai 98,6 persen dari total 1,24 juta penduduk. Pencapaian ini bukan hanya sekedar angka, melainkan cerminan keseriusan pemerintah daerah dalam memastikan warganya memperoleh akses layanan kesehatan yang setara dan adil.
Hasil ini menggambarkan upaya yang tak kenal lelah dari pemerintah untuk menyediakan layanan kesehatan yang optimal. Dengan adanya UHC, masyarakat dapat merasakan manfaat nyata dari setiap kebijakan yang ditetapkan, menjadikan perawatan kesehatan tidak hanya sebuah impian tetapi sebuah kenyataan.
Mendukung Asta Cita, Menjawab Harapan Rakyat
Program pengobatan gratis bagi masyarakat yang memiliki KTP Batam merupakan bagian dari prioritas pembangunan 2025–2029 oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam. Inisiatif ini sejalan dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden, terutama dalam bidang peningkatan kualitas layanan dasar masyarakat. Program ini menegaskan bahwa pemerintah benar-benar mendengar dan merespons harapan rakyat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik.
“Ini adalah bentuk nyata komitmen kami untuk mendukung visi nasional sekaligus memenuhi harapan masyarakat,” tutup Jefridin. Pernyataan ini menggambarkan tekad serta semangat pemerintah dalam memberikan layanan terbaik bagi warganya.
Penutup: Ketika KTP Menjadi Kunci Kesehatan
Dengan pendekatan yang inklusif dan terukur, Pemerintah Kota Batam di bawah kepemimpinan Amsakar Achmad dan Wakil Wali Kota Li Claudia Chandra, bersama Sekda Batam Jefridin, berhasil membuktikan bahwa layanan kesehatan universal bukanlah mimpi, melainkan langkah konkret yang diambil oleh daerah. Inisiatif ini menunjukkan bagaimana akses kesehatan dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, tanpa syarat yang memberatkan masyarakat. Dengan demikian, setiap individu dapat menjalani hidup sehat dan produktif, berkontribusi lebih pada pembangunan daerah dan bangsa.