Distribusi lancar, kualitas terjaga, dan tak ditemukan beras oplosan
Stok beras premium di Kepri masih dalam kondisi aman dan berkualitas. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) melakukan langkah cepat dengan meninjau langsung gudang-gudang distributor untuk memastikan bahwa beras yang beredar benar-benar layak dikonsumsi masyarakat.
Dalam situasi yang penuh kekhawatiran terhadap kualitas pangan, penting untuk mendapatkan informasi yang akurat. Beras sebagai salah satu sumber pangan utama menuntut perhatian khusus, terutama saat ada isu terkait oplosan.
Pemeriksaan Menyeluruh Terhadap Stok Beras
Pekan ini, Dinas Perindag telah melakukan pemeriksaan di tujuh gudang distributor utama di Kota Batam. Pemeriksaan ini menyasar beras yang sudah dikemas maupun yang masih dalam proses pengemasan oleh distributor lokal. Tujuannya adalah untuk memberikan kepastian kepada konsumen bahwa produk yang ada di pasaran aman dan berkualitas.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindag, Wahyu, menyatakan, “Kami sudah cek semua secara menyeluruh. Tidak menemukan beras oplosan. Kondisi fisiknya juga bagus dan berat kemasan sesuai.” Keseriusan instansi terkait menunjukkan komitmen untuk menjaga keberlanjutan dan integritas pangan lokal.
Strategi Memilih Beras yang Aman
Dinas Perindag melontarkan imbauan kepada masyarakat untuk tidak panik dan tetap bijak dalam memilih. Jika ada keraguan terhadap beberapa merek yang sempat terlibat dalam isu beras oplosan di Pulau Jawa, masyarakat disarankan untuk memilih beras dari penyedia lokal. Sikap ini tidak hanya melindungi konsumen tetapi juga membantu menjaga stabilitas pasar beras.
“Lebih baik ambil yang lokal. Itu lebih aman dan jelas asal-usulnya,” tambah Wahyu. Langkah antisipatif ini bertujuan untuk melindungi konsumen dan memastikan kualitas beras yang beredar tetap terjaga. Dalam situasi seperti ini, pemilihan produk lokal menjadi solusi yang cerdas, karena biasanya produk lokal akan lebih mudah diawasi kualitasnya.
Keberadaan Oplosan di Kepri: Tanggapan dari HKTI
Sementara itu, Wakil Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kepri, Budi Lesmana, menegaskan bahwa sejauh ini belum ada laporan mengenai peredaran beras oplosan di wilayah Kepri. Ia berujar, “Untuk Kepri, kami belum ada temuan. Intinya kami akan jaga terus supaya kejadian seperti di daerah lain tidak terjadi di sini.” Pernyataan ini membawa rasa tenang di tengah kekhawatiran yang ada di masyarakat.
Budi juga menghimbau pihak pemerintah dan instansi terkait untuk terus mengevaluasi rantai distribusi beras secara menyeluruh. Dia berharap jika ada pelanggaran di kemudian hari, aparat penegak hukum bisa segera mengambil tindakan. Dengan sinergi antar instansi dan kesadaran masyarakat, isu oplosan ini bisa dihindari, menjaga keamanan pangan bagi semua.
Dalam kesimpulannya, keberadaan beras premium yang aman dan berkualitas di Kepri tidak hanya bergantung pada pengawasan yang ketat, tetapi juga pada kesadaran konsumen dalam memilih produk yang tepat. Dengan memilih beras lokal, konsumen tidak hanya memperoleh produk berkualitas, tetapi juga membantu memajukan perekonomian daerah.